Jumat, September 25, 2009

“Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."

(Za 2:5-9.14-15a; Luk 9:43b-45)



Ketika semua orang itu masih heran
karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid- Nya:
"Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan
diserahkan ke dalam tangan manusia." Mereka tidak mengerti perkataan itu,
sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya.

Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya

(Luk 9:43b-45), demikian kutipan Warta Gembira hari

ini



Berrefleksi


atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai
berikut:

· “Dengarlah dan
camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia’, demikian kata-kata Yesus khusus bagi para muridNya, bagi kita
semua yang beriman atau percaya kepadaNya. Yesus datang ke dunia untuk
mempersembahkan diri seutuhnya bagi dunia, demi keselamatan dunia seisinya,
maka kita semua yang beriman kepadaNya juga dipanggil untuk meneladan Dia
dengan hidup mendunia atau hidup dan bertindak demi keselamatan dunia.
Mayoritas waktu dan tenaga kita terarah pada hal-hal duniawi yang terkait
dengan panggilan dan tugas pengutusan kita masing-masing. Meneladan Yesus
berarti mempersembahkan diri seutuhnya pada aneka tugas, kewajiban atau
pekerjaan yang menjadi tanggunjawab kita masing-masing. Dengan kata lain entah
belajar atau bekerja kita semua dipanggil untuk belajar atau bekerja dengan
sungguh-sungguh, sehingga terampil dalam belajar atau bekerja, tumbuh
berkembang menjadi orang professional dalam bidang kehidupan tertentu. Masa
kini maaupun masa depan dibutuhkan orang-orang yang sungguh professional dan
orang yang sungguh professional pada umumnya akan dicari orang alias tidak akan
berkekurangan dalam hal pekerjaan atau bahkan berlebihan. Meskipun ia harus
melaksanakan banyak tugas atau pekerjaan, orang professional akan mampu
menyelesaikan semuanya dengan baik dan memuaskan bagi semuanya, dan iapun juga
semakin professional dalam bidang kehidupan yang telah digelutinya; ia akan
semakin hidup damai sejahtera lahir dan batin, jasmani dan rohani. Maka kepada
rekan-rekan pelajar atau mahasiswa kami dambakan untuk sungguh belajar sehingga
kelak professional dalam bidang kehidupan tertentu, sedangkan kepada para
orangtua dan pendidik/guru kami dambakan sungguh mempersiapkan
anak-anak/peserta didik ke arah professional tertentu sesuai dengan bakat
anak-anak/peserta didik.

· "Sesungguhnya
Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi
jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan
mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku”(Za 2:9). Semesta alam diciptakan oleh Tuhan dan
tergantung sepenuhnya kepada Tuhan.. Kita, manusia, dapat hidup dan bergerak ke sana kemari hanya karena dan oleh Tuhan, maka baiklah kita
hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan kata lain sebagai
orang beriman kita dipanggil untuk tumbuh berkembang sehingga mahir dalam
beriman. Orang yang mahir dalam beriman tak akan mungkin menjadi jarahan atau
bahan pelecehan, orang beriman akan
handal dalam menghadapi aneka macam gelombang kehidupan, sehingga tidak akan
karam. Maka marilah dalam dan dengan
iman kita hidup bersama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk itu
mereka yang berpengaruh dalam hidup bersama, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara diharapkan menjadi teladan dalam kehidupan iman, secara konkret
teladan dalam melaksanakan tugas atau kewajiban atau menghayati panggilan. Keteladanan
para pemimpin, atasan atau petinggi diharapkan dapat menjadi modal dan kekuatan
bagi semuanya sehingga semuanya semakin beriman dan ‘mengetahui bahwa semesta alam diciptakan oleh Tuhan’. Jika semuanya
mengetahui dan menghayati bahwa semesta alam diciptakan oleh Tuhan, tergantung
pada Tuhan, maka kiranya lingkungan hidup bersama menjadi nyaman, enak dan
nikmat. Semua orang berfungsi secara professional dalam fungsi dan tugas
masing-masing dalam hidup bersama, sebagaimana semua anggota tubuh kita sehat
wal’afiat dan fungsional semua sehingga tubuh kita segar bugar, sehat
wal’afiat. Hendaknya fungsi atau tugas pekerjaan apapun dihayati atau
dilaksanakan secara sungguh-sungguh, professional. Hendaknya perbedaan fungsi
atau tugas pekerjaan menjadi wahana untuk saling bekerja sama bukan menjadi
bahan iri hati.



Dengarlah firman TUHAN, hai
bangsa-bangsa, beritahukanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah:
Dia yang telah menyerakkan Israel akan
mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan
dombanya! Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan
orang yang lebih kuat dari padanya.Mereka akan datang bersorak-sorak di atas
bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan TUHAN, karena
gandum, anggur dan minyak, karena anak-anak kambing domba dan lembu sapi; hidup
mereka akan seperti taman yang diairi baik-baik, mereka tidak akan kembali lagi
merana
” (Yer 31:10-12)

Jakarta, 26 September 2009

Tidak ada komentar: