Selasa, Maret 24, 2009

Lidah yang Bercabang

Seorang Imam terbaring tak berdaya di ambang ajal karena patah semangat. Lidah-lidah yang bercabang telah merusakkan hidup dan karyanya. Seorang perempuan yang adalah salah seorang pelaku utama, datang emmohon pengampunan. “Pater,” katanya, “Saya mohon ampun atas dosa-dosa saya telah mencemarkan anam baik Pater. Apakah yang harus saya lakukan guna memulihkan nama baik Pater?”

Sang Imam menarik bantal dari bawah kepalanya yang elmah dan memberikan bantal tersebut kepada perempuan itu seraya berkata, “Naiklah ke atas menara gereja, bukalah kurung bantal ini dan hamburkanlah semua bulu-bulu angsa isinya.”

Perempuan itu melakukan seperti yang diperintahkan imam tersebut. Angin yang berhembus kencang segera menyerakkan bulu-bulu angsa ke segala penjuru. kemudian ia kembali pada sang Imam. “Sekarang,” kata iamam kepadanya, “pergi dan kumpulkanlah semua bulu-bulu angsa itu dan masukkan kembali ke dalam kurung bantal.” “Tetapi, Pater, itu tidak mungkin,” sanggah si perempuan, “angin telah menyerakkan bulu-bulu angsa ke segenap penjuru kota.”

“Demikian juga, adalah tidak mungkin engkau mendapatkan anama baikku kembali,” kata imam.

Orang spanyol mengatakan, “Siapa yang menceritakan gosip kepadamu, akan juga menggosipkanmu.” Orang Italia mengatakan, “Lidah tak bertulang, namun dapat meremukkan tulang-tulangmu.” Orang Cian mengatakan, “ Tuhan memberi manusia dua telinga dan hanya satu mulut. Mengapakah tidak mendengarkan dua kali lebih banyak daripada berbicara?”

Sumber : www.yesaya.indocell.net



Tidak ada komentar: